Minggu, 29 Agustus 2010

Kiat Mendapatkan Lailatul Qadar bagi Muslimah yang sedang Haidl & Nifas

Oleh. Dra. Rahma Qomariyah, M.Pd.I[1]

Ramadlan adalah bulan yang dinanti-nanti kaum muslimin. Tidak ada seorangpun ingin melewatkannya tanpa mengisi dengan ibadah.Ramadlan adalah bulan yang penuh rahmat dan ampunan. Allah menjanjikan pahala yang berlipat ganda sebagai ganjaran ibadah hamba-Nya. Rasulullah bersabda yang artinya: …siapa saja yang mendekatkan diri kepada Allah dengan amalan sunnah, maka akan diberi pahala sama dengan melaksanakan amalan fardlu di bulan yang lain. Dan siapa saja yang melaksanakan kewajiban di bulan Ramadlan, maka akan mendapat pahala 70 kali[2].

Pada bulan Ramadlan ada malam yang mulia dan istimewa, yaitu satu malam yang nilainya lebih baik baik dari 1000 bulan. Firman Allah surat al Qadr; 1-3:

إِنّا أَنزَلنٰهُ فى لَيلَةِ القَدرِ ﴿١﴾ وَما أَدرىٰكَ ما لَيلَةُ القَدرِ ﴿٢﴾ لَيلَةُ القَدرِ خَيرٌ مِن أَلفِ شَهرٍ ﴿٣﴾


1. Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan[3]

2. dan tahukah kamu Apakah malam kemuliaan itu?

3. malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.

Maksud satu malam itu lebih baik dari pada 1000 bulan adalah beramal shaleh pada malam itu lebih baik dari pada beramal shaleh seribu bulan di bulan yang lain[4]. Sementara seribu bulan itu setara dengan 83 tahun 4 bulan. Padahal menurut Rasulullah umur umatnya rata-rata 60 tahun sampai 70 tahun, dan sedikit yang diatas 70 tahun. Itupun belum tentu kita mampu menggunakan secara efektif untuk beribadah. Bisa jadi diantara kita ada yang memulai ibadah secara benar sejak umur 15 tahun atau 20 tahun. Bahkan ada yang telat, baru beribadah, yaitu melaksanakan perintah Allah dan meninggalkan larangan-Nya, setelah sudah tumbuh uban di kepala. Jadi baru sadar bahwa manusia membutuhkan ibadah kepada Allah setelah ada sinyal yang senantiasa mengingatkannya bahwa dia sudah tua.

Lailatul Qadar diturunkan Allah pada sepuluh hari terakhir Ramadhan. Karenanya Rasulullah pada waktu tersebut mengintai dan memburunya. Beliau semakin menggiatkan ibadahnya untuk mendapatkan Lailatul Qadar.

Mengingat keistimewaan malam Lailatul Qadar yang luar biasa itu, tentu kaum muslim ingin mendapatkannya. Termasuk muslimah juga tidak mau ketinggalan, padahal belum tentu pada sepuluh hari terakhir dia dalam keadaan suci. Karenanya kita harus mengetahui bagaimana kiat mendapatkan Lailatul Qadar, sementara kita dalam keadaan haidl atau nifas.

Secara umum kiat untuk memperoleh Lailatul Qadar adalah sebagai berikut: Menghidupkan malam pada sepuluh hari terakhir. Dari Aisyah, ia berkata:

ا ن النبى ص م اذا د خل العشرالاواخر احي اليل وايقظ اهله وشد المئزر

Bahwa Nabi Saw. Apabila sepuluh hari terakhir sudah masuk, maka beliau menghidupkan malam itu, membangunkan keluarganya dan mengikat sarungnya ( HR Ahmad, Bukhari-Muslim)

Dari hadits tersebut dijelaskan bahwa Rasulullah senantiasa menghidupkan sepuluh hari terakhir Ramadlan, dan membangunkan keluarganya. Ada keterangan bahwa Rasulullah membangunkan anggota keluarganya, sekalipun mereka dalam keadaan haidl. Tujuannya untuk menghidupkan malam Lailatul Qadar dengan ibadah. Tentu saja bagi wanita yang haidl hanya melakukan ibadah yang dibolehkan baginya.

Bagi muslim dan muslimah menghidupkan malam Lailatul Qadar dengan ibadah sebagai berikut:

1. i’tikaf[5]. Diriwayatkan oleh Ahmad, Bukhari dan Muslim, bahwa Rasulullah beri’tikaf 10 hari terakhir Ramadlan sampai beliau wafat.

2. Shalat.

3. Membaca Al Qur’an. Para sahabat biasa mengkhatamkan Al Qur’an sehari semalam, diantaranya Ustman bin Affan, Tamim, Said dan Zubair selama Ramadlan [6].

4. Berdzikir, memohon ampun kepada Allah dan berdo’a. Dan do’a yang biasa dipanjatkan Rasulullah pada malam lailatul Qadar[7] adalah:


ا للهم انك عفو تحب العفو فاعف عنى

Ya Allah sesungguhnya Engkau maha Pemaaf, dan suka memaafkan, maka maafkan aku.


Adapun bagi Muslimah yang sedang haidl dan nifas, maka menghidupkan malam lailatul qadar dengan cara berdzikir, memohon ampun kepada Allah dan berdo’a. Wahai saudaraku, karena kita muslimah, tentu tidak bisa terus suci sepanjang Ramadlan. Karenanya jika dalam keadaan suci perbanyaklah ibadah yang mengharuskan ditunaikan dalam keadaan suci.
[1] Nara Sumber Radio pada Program Radio Cermin Wanita Sholihah, MMC- Muslimah HTI; Kandidat Doctor Pendidikan dan Pemikiran Islam Universitas Ibn Khaldun Bogor.


[2] Ibn Huzaimah at Targhib II/217

[3] Malam kemuliaan dikenal dalam bahasa Indonesia dengan malam Lailatul Qadar Yaitu suatu malam yang penuh kemuliaan, kebesaran, karena pada malam itu permulaan turunnya Al Quran.

[4] Tafsir Jalalain, tafsir surat al Qadr ayat 3

[5] Bagi wanita yang sedang istihadlah(keluar darah penyakit) boleh beri’tikaf. Lihat Nailul Author bab i’tikaf

[6] at Tibyan fi Hamalah Al Qur’an, an Nawawi hlm. 47-48

[7] HR Ahmad, Ibn Majah dan Turmudzi dalam Fikih sunnah , Sayyid Sabiq, bab Lailatul Qadar


Sumber :
http://hizbut-tahrir.or.id/2010/08/20/kiat-mendapatkan-lailatul-qadar-bagi-muslimah-yang-sedang-haidl-nifas/
20 Agustus 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar